nusakini.com - Keputusan besar dibuat legenda sepakbola Belanda, Rafael Van der Vaart, yang putuskan gantung sepatu akhir pekan lalu.

Kendati baru bergabung dengan Esbejerg di Liga Super Denmark untuk kampanye 2018/19 ini, sosok 35 tahun ini terpaksa mengambil keputusan itu karena cedera akut yang belakangan awet mengganggunya.

Mengenang masa-masa penting dalam karier profesionalnya selama 18 tahun, VdV lantas mengungkap bahwa periode dua musimnya bersama Tottenham Hotspur jadi momen terbaik selama berkarier.

"Itu [bermain untuk Spurs] adalah dua tahun yang sangat baik. Dua tahun di puncak performa, melakoni banyak kompetisi," ungkap VdV, seperti dikutip NOS.

"Saya bermain untuk klub yang hebat, dikelilingi pemain-pemain yang fantastis layaknya Luka Modric dan Gareth Bale. Sayang, saya hanya bertahan dua musim karena memutuskan pergi tanpa pertimbangan panjang," ujar eks Ajax Amsterdam dan Real Madrid tersebut.

Jawaban yang cukup mengejutkan kemudian diberikan mantan gelandang serang handal itu, ketika disinggung mengenai momen terburuk dalam kariernya. VdV menyebut final Piala Dunia 2010 jadi salah satunya.

"Final Piala Dunia jadi salah satu cuplikan yang bagus dalam karier saya. Namun laga itu juga merupakan titik rendah dalam karier saya," lanjutnya.

"Jika Anda berpikir tentang hal itu ketika masih anak-anak bahwa Anda dapat memainkan partai final Piala Dunia ... Kami sangat dekat. Suporter kami [timnas Belanda] benar-benar fantastis dan itu bukan lelucon. Mereka ada di sana untuk begitu banyak turnamen besar, Anda tidak akan melupakan hal tersebut."

"Gagal memberikan mereka Piala Dunia adalah satu-satunya noda dalam karier internasional saya," tandasnya. (fft/om)